Kita dilahirkan di dunia ini tidak lekang dengan permasalahan yang dialami oleh setiap orang di dunia ini.Tidak kira masalah kerja,masalah rumah tangga,masalah anak-anak ataupun macam2 lagi la masalah yang boleh ditafsirkan sebagai masalah.Tiada seorang pun yang boleh lari dari masalah walaupun masalah itu sekecil kuman sekalipun.Cuma sekarang kita perlulah berfikiran secara terbuka dan penuh dengan keimanan dengan menyelesaikan masalah itu secara berhemah.Walaupun masalah itu sebesar gunung sekalipun,selesaikan segala permasalahan kita dengan lebih bersedia untuk menghadapi permasalahan itu..

Kita Sebenarnya.....

......lebih gembira menyambut 1 Januari daripada 1 Muharram !
......lebih tahu apa itu 14 Februari daripada 12 Rabiulawal !
......lebih membesarkan hari Sabtu dan Ahad daripada hari Jumaat !
......lebih khusyuk mendengar lagu daripada mendengar Azan !
......lebih suka lepak, tidur, tengok TV...dll daripada Solat dan mengaji !

......lebih tahu tentang artis pujaan kita daripada nama nabi-nabi Allah !
......lebih suka menyebut hello! dan hi! daripada Assalamualaikum !
......lebih suka menyanyi dangdut, rap, hip-hop...dll daripada berwirid atau bertahmid !
......lebih suka memuji manusia daripada Tuhan kita sendiri !

......lebih suka membaca majalah hiburan daripada buku-buku agama !
......lebih suka ke konsert, karaoke daripada ke ceramah agama !
......lebih suka memaki, mengumpat orang daripada memuji mereka !
......lebih suka mencarut, @#!*@!! daripada menyebut MasyaAllah !
......lebih suka kemungkaran daripada membuat kebaikan !
......lebih bangga dengan kejahilan kita daripada bersyukur dengan keimanan kita !
.......lebih cintakan dunia daripada urusan akhirat !

TETAPI bila ditanya arah tujuan kita, kita pasti akan jawab bahawa...

KITA SEBENARNYA.. ....lebih suka menuju ke Syurga daripada ke Neraka !

Layakkah kita dengan Syurga Milik Allah???



WALLAHHUALLAM

Siang itu, 14 Februari 2010, saya mendarat di Bandara Kota Bharu, Negeri Kelantan. Saya datang ke Kelantan atas undangan Departemen Penerangan Kerajaan Negeri Kelantan, sebagai pembicara ahli dalam acara talkshow berjudul, Selebriti Sebagai Ikon Masyarakat dalam momen Festival Hiburan Islami.

Juga diundang untuk memberi kuliah umum di Masjid Kerajaan. Tiba di bandara panitia sudah datang menjemput. Mereka terdiri dua orang gadis dan dua orang lelaki. Ramah dan baik. Saya langsung diajak untuk menemui tokoh paling dihormati di Negeri Kelantan, yaitu seorang ulama kharismatik yang juga menjabat sebagai Menteri Besar Kerajaan Negeri Kelantan, yaitu Tuan Guru Dato’ Haji Nik Abdul Aziz Bin Nik Mat.

Di rumah dinas, tempat Menteri Besar biasa menerima tamu, para wartawan dari media cetak dan elektonik telah menunggu. Ternyata di sana sudah datang terlebih dahulu seorang artis dan penyanyi terkemuka Malaysia yang kini setia mengenalkan jilbab, yaitu Wardina Shafiyyah. Tuan Guru Nik Abdul Aziz menyambut dengan senyum yang mengembang.

Kharismanya sebagai seorang ulama tampak jelas. Sayangnya beliau tidak bisa berlama-lama menemani. Sebab saya datang memang terlambat. Saya sampai di Kota Bharu pukul 12 siang lebih, yang semestinya dijadwalkan pukul 11 siang. Penyebab keterlambatan itu adalah pesawat Malaysian Air Lines yang tidak tepat waktu. Semestinya terbang dari KLIA ke Kota Bharu pukul 10.00 ternyata baru terbang pukul 11.20. Saya dijadwalkan bertemu dan berbincang dengan Menteri Besar Tuan Guru Nik Abdul Aziz pukul 11.00, dan beliau ternyata sudah menunggu sejak pukul sebelas.

Beliau pun masih setia menunggu sampai saya datang. Hanya saja tidak bisa berlama-lama menemani, sebab ada tamu lain yang juga harus beliau temui.

Sementara beliau menemui tamu yang lain, saya yang baru datang diminta untuk menyantap hidangan makan siang bersama Wardina Shafiyyah dan suaminya. Sebelum makan siang, para wartawan minta konferensi pers. Banyak pertanyaan yang diajukan seputar perkembangan perfilman di Indonesia.

Ada juga yang bertanya tentang proses pembuatan film berkarakter seperti Ketika Cinta Bertasbih dan Ayat Ayat Cinta. Saya sempat menunggu-nunggu adakah wartawan yang akan menanyakan hal berkaitan dengan Manohara. Sebab saya sedang berada di tempat Manohara pernah membuat kisah yang banyak mendapat perhatian di Indonesia. Ternyata tidak ada satu pun yang menyinggung masalah itu. Semuanya fokus menanyakan segala hal yang berkaitan dengan seluk beluk perfilman dan sastra.

Adzan dhuhur berkumandang, Menteri Besar mengajak shalat berjamaah. Saya tidak ikut karena ada bagian dari pakaian saya yang kotor, saya memilih untuk menjama’ shalat dengan jama’ ta`khir. Selesai shalat berjamaah Menteri Besar kembali menemui saya. Kami berbincang- bincang sebentar. Lalu bagian dokumentasi Kerajaan Negeri Kelantan meminta saya berfoto bersama Menteri Besar Tuan Guru Nik Abdul Aziz.

Setelah itu panitia mengajak saya langsung ke acara inti yaitu talk show di KB Mall Kota Bharu Kelantan. Panitia memberi tahu pengunjung telah membludak. Saya meminta pengertian panitia untuk membawa saya ke hotel dulu. Sebab saya baru tiba dari bandara, saya perlu cuci muka dan ganti pakaian.

Sebenarnya sejak awal saya ingin ke hotel dulu dan berpakaian lebih rapi ketika bertemu dengan Tuan Guru Nik Abdul Aziz. Tetapi waktu tidak memungkinkan, Tuan Guru sudah lama menunggu. Akhirnya saya ikut saja. Maka ketika saya diajak langsung ke KB Mall, saya minta pengertian panitia. Dan mereka setuju. Saya dibawa ke Kelantan Trade Centre untuk membersihkan badan dan ganti pakaian. Acara talk show di KB Mall berjalan hangat. Pengunjung membludak.

Yang unik adalah background panggung dan hiasan Mall seratus persen bernuansa China. Karena hari itu memang bertepatan tahun baru China. Akan tetapi acara sesungguhnya adalah Festival Hari Hiburan Islam. Dalam acara itu tampak jelas kerinduan masyarakat Malaysia akan hadirnya film-film Islami di Malaysia. Masyarakat Malaysia mengakui dalam hal kreatifitas pembuatan film Islami pun Malaysia masih tertinggal beberapa langkah dari Indonesia.

Mereka takjub dengan yang terjadi di Indonesia. Mereka merindukan adanya audisi pemilihan bintang film yang bermoral seperti yang dilakukan di Indonesia melalui film Ketika Cinta Bertasbih. Hari berikutnya, saya menyempatkan diri melihat rumah kediaman Menteri BEsar sederhana dan paling bersih di Malaysia. Saya memang ingin melihat langsung seperti apa rumah tokoh besar yang namanya tercatat dalam 50 tokoh Islam berpengaruh didunia dan dimuat dalam buku berjudul ”The 500 Most Influential Muslims” yang dieditori oleh Prof. John L Esposito dan Prof Ibrahim Kalin.

Rumah Menteri Besar Nik Abdul Aziz memang biasa saja, sama dengan umumnya rakyat Malaysia. Rumah itu ada di samping masjid, berada di komplek lembaga pendidikan yang didirikannya. Tak ada penjaga. Tak ada protokoler. Tak ada polisi yang tampak. Benar-benar biasa.

Siapa pun bisa menemui Menteri Besar ini jika beliau ada di rumah. Siang itu beliau tidak ada di rumah. Saya memang tidak membuat janji untuk itu. Saya ditemui salah satu putra beliau yang juga bersahaja. Dari cerita orang-orang Kelantan, ternyata Menteri Besar Dato` Nik Abdul Aziz dikenal orang yang sangat dekat dengan segala lapisan masyarakat. Ada kebiasaan unik yang dilakukan pemimpin paling kharismatik di Malaysia ini.

Setiap hari Jumàt, tepatnya setelah shalat shubuh, Menteri Besar yang juga ulama besar ini selalu menyediakan diri menjadi tukang cukur bagi rakyatnya. Maka tak heran, jika setiap hari Jumàt, masyarakat berdatangan shalat shubuh di masjid beliau, dan beliau yang menjadi imam shalat. Selesai shalat shubuh puluhan orang bersiap diri untuk dicukur rambutnya oleh beliau. Dan beliau melakukan hal itu dengan penuh rasa sayang pada rakyatnya.

Kebiasaan beliau yang lain. Selama ada di kantornya, jika bukan untuk urusan negara maka beliau akan mematikan semua fasilitas yang ada di sana. Misalnya jika dia harus shalat pada waktu malam, karena shalat adalah urusan pribadi dan bukan urusan negara, dia mematikan lampu dan AC yang ada di ruangannya. Kepribadian ini mengingatkan pada kepribadian Umar bin Abdul Aziz.

Tak heran jika Dato` Nik Abdul Aziz ini, pada tahun 1998 dinobatkan oleh Gerakan Rakyat Anti Korupsi (GERAK) sebagai Menteri Besar - kalau di Indonesia sepadan dengan gubernur- yang memiliki reputasi paling bersih di Malaysia. Anugerah itu diberikan sebagai penghargaan atas usaha beliau menentang gejala bentuk suap dan korupsi selama memerintah Negeri Kelantan selama hampir 18 tahun.

Tiga hari saya berada di Malaysia, dan saya menjumpai betapa cintanya penduduk Kelantan pada Tuan Guru mereka, kepada ulama mereka yang juga menjadi Menteri Besar mereka. Ada kalimat Tuan Guru Dato` Haji Nik Abdul Aziz yang diingat selalu oleh rakyatnya, yaitu, "Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu menyatukan hati banyak orang. Bukan pemimpin yang hanya mampu menggunakan kekuasaannya untuk membatasi ini dan itu.” Selama tiga hari juga, saya masih penasaran kenapa tidak satu orang pun yang menyinggung Manohara. Akhirnya pada suatu jamuan makan bersama beberapa panita, salah seorang dari mereka menanyakan kasus Manohara. Dia bertanya, apakah citra Kelantan sedemikian buruk di Indonesia. Saya jawab, mungkin iya. Tampak dia agak sedih.

Saya lalu balik bertanya sebenarnya bagaimana masyarakat Kelantan memandang kasus Manohara? Orang itu menjawab, mayoritas masyakarat Kelantan tidak tahu menahu tentang kasus Manohara. Tidak ada beritanya sama sekali di Kelantan. Dan itu juga bukan urusan pihak Kerajaan Negeri Kelantan, tetapi itu urusan dalam rumah tangga Istana Raja. Dia sendiri memandang tidak ada yang bisa dibenarkan dalam kasus Manohara. Menurut dia keduaduanya salah. Dia berkata, "Mereka bertemu secara tidak baik-baik, dan berpisah juga dengan tidak baikbaik. Itu masalah dua anak kecil yang tidak baik, tetapi disangkutpautkan dengan negara."

Paling tidak mendengar hal itu, saya telah mengetahui satu sudut pandang masyarakat Kelantan tentang kasus itu. Kenyataan yang saya temui, masyarakat awam Melayu Kelantan sangat menghargai bangsa Indonesia. Dan masih mengakui Indonesia sebagai bangsa besar. Seorang di antara mereka dengan jujur mengatakan kepada saya, "Indonesia adalah ikon Islam di Asia Tenggara. Jika Indonesia tegak, maka umat Islam di Asia Tenggara termasuk Malaysia tegak. Jika Indonesia runtuh yang lain juga akan runtuh.”

Have you ever wondered how a woman's brain work?
Well....it's finally explained here in one, easy-to-understand illustration:



Every one of those little blue balls is a thought about something that needs to be done,
a decision or a problem that needs to be solved.
A man only has 2 balls and they consume all his thoughts.

- Umur - 53 tahun - Pendidikan - SPM - Mula berniaga - 19 tahun (jual beli lembu dan kerbau) - Kekayaan -RM1,425 juta - Ke 7 terkaya di Malaysia - Ke 32 terkaya di Asia Tenggara (Forbes) - Antara syarikat miliknya - MMC, Pelabuhan Tg. Pelepas, BERNAS, Gardenia, DRB-HICOM dan Bank Muammalat - Kereta - Proton Perdana - Sumbangan sosial -Yayasan Al-Bukhary, institusi pengajian untuk 3,000 pelajar, Muzium Kesenian Islam, Kompleks Al-Bukhary, menaja kelas tuisyen untuk pelajar Melayu, pengindahan Masjid Negara, sumbangan RM1 juta untuk Tabung Tsunami dan menaja setiap tahun penghantaran rakyat Malaysia yang tak mampu untuk tunaikan haji. - Bagaimana sumbangan sosialnya bermula Bilamana ibunya menyuruh memberikan sebahagian elaun ( RM750.00) pertamanya sebagai pengarah syarikat beras kepada jiran yang susah. Sebahagian lagi (RM750.00) ibunya simpan. Selain itu, ibunya juga menyuruh beliau menghantar lampu kerosen ke surau-surau untuk menerangi kegiatan sepanjang malam bulan Ramadhan. Dari situ bermulalah pembentukan peribadi dan pemikiran Syed Mokhtar yang kita kenali hari ini. 1. Ada sebab kenapa saya bekerja seperti tiada hari esok. Agenda sosial dan kerja-kerja kemasyarkatan itulah antara sebabnya. Saya mahu meninggalkan warisan untuk anak bangsa yang kekal berpanjangan 2. (berkenaan know who) Bangsa lain tak mengapa tapi orang Melayu kena berdamping dengan orang politik sedikit-sedikit. Tapi masalahnya kita tidak mahu melalui kesusahan; banyak yang mahu senang dengan mendampingi orang politik semata-mata. 3. Tiada apa-apa rahsia. Saya ini hamba Allah biasa, budak dangau macam saudara semua juga. Tuhan jadikan manusia ini sama sahaja. Proses kematangan saya yang membezakannya. Saya percaya sesiapa pun boleh menjadi apa sahaja asalkan mereka berusaha dengan tekun. Tetapi tentulah ia memakan masa. Tiada jalan singkat. 4. Saya mengenali kekuatan dan kelemahan saya. Apa yang tidak mampu buat saya akan minta orang lain tengok-tengokkan. Saya melalui jalan yang susah tapi itulah jalan yang kekal. 5. Kita perlu menggunakan kepakaran mereka (bangsa Cina) kerana mereka jauh lebih maju dan mahir daripada kita. Apa yang kita kurang faham kita berkongsi dengan tujuan untuk belajar dengan mereka. Apabila sudah faham baru kita boleh menjaga kepentingan kita. 6. Saya sedih melihat sistem sekolah pondok di Kedah. Saya ada cita-cita mahu memodenkan sekolah pondok. Kita kena maju. 7. Saya terlibat dalam perniagaan ini kerana saya tiada pilihan lain. 8. Untuk memajukan perniagaan, memang kena banyak sabar dan kuat berusaha. 9. Tidak ada jalan singkat. Saya belajar tentang perniagaan ini sejak kecil lagi dan saya juga biasa kena tipu. 10. Saya pun suka kemewahan. Saya pun suka tengok dunia, ke Tokyo , New York dan London . Saya pun suka pakai baju elok. Tapi kita hendak bermewah setakat mana, hendak pakai baju banyak mana, hendak tidur dalam berapa rumah satu malam, hendak makan pun sampai larat mana ? 11. Dalam hidup ini kita sebenarnya tidak ada status; ada masa di atas, ada masa di bawah. 12. Ketika Allah memberikan kemewahan, kita kena turun ke bawah, tengok mana-mana yang boleh dibantu. Allah beri rezeki melalui kita untuk kita tolong orang lain. Rezeki itu bila-bila masa dia boleh ambil balik. Jika ada orang korporat Melayu yang tidak mahu turun ke bawah mungkin kerana bayangan duit itu lebih kuat daripada yang lain. 13. Korporat Cina turun ke bawah membantu. Orang Cina ada pelbagai persatuan. Kita tidak ada; kalau ada pun berpecah. Orang Melayu kita tidak mahu bekerjasama kerana perasaan dengki menguasai diri. Sudahlah tak mahu berusaha, apabila orang lain berusaha mereka marah 14. Rezeki yang ada itu sebenarnya untuk orang lain. Memang dari segi hukum pun begitu. Kita kena keluar zakat dan fitrah. Tetapi zakat fitrah banyak mana sangat. Islam agama yang adil; ia minta sedikit saja. Oleh itu, kalau ada duit yang lebih ia seharusnya dibelanjakan dengan baik. 15. Saya tak kisah kalau saya tak buat semua ini. Saya boleh tak buat apa-apa dan balik ke Alor Star. Tetapi saya rasa hidup ini sia-sia. Orang Kedah kata kalau mati nanti mata tidak tutup rapat kerana tanggungjawab depan mata kita tidak buat. Orang lain ambil kekayaan kita, ambil hak kita dan pergunakan kita, kita masih tidak buat apa-apa ! 16. Saya ada emotional attachment kepada agama, bangsa dan ummah. Saya bukan individualistik. Diri saya tidak penting. Pangkat dan gelaran ini kepada saya tidak mustahak. 17. Saya sedih media tonjolkan saya begini. Saya malu kerana orang Cina kaya beratus-ratus kali ganda daripada saya. Tapi saya tahu orang Melayu kalau hendak berjaya kena kerja kuat tidak kira siang malam. Kita ada kekuatan yang tuhan beri melebihi daripada bangsa lain. Tetapi untuk maju kita perlu berusaha. 18. Saya asal daripada tidak ada apa-apa. Apa yang saya tidak tahu saya belajar, minta tolong daripada orang. Saya tidak malu. Saya bukannya mencuri. Saya usaha sendiri. Sikap pemalas dan pemalu ini yang orang Melayu kena atasi. Kita kena berani kerana benar. Apabila kita dapat keuntungan dan rezeki lebih, bolehlah kita menolong orang. 19. Kaya itu bukanlah kepada diri sendiri. Kaya itu adalah kepada kumpulan perniagaan ini, kepada bangsa dan kepada orang ramai. Saya hanya memegangnya untuk sementara sahaja. 20. Saya tiada keinginan untuk menyimpan kekayaan ini untuk anak dan isteri. Duit ini tidak akan kekal. Saya percaya hanya perkara yang baik yang kita lakukakan akan kekal. Bukan duit yang akan melindungi saya nanti tapi apa yang saya lakukan sekarang. 21. Saya perlu terus mencari peluang dan perniagaan lain supaya kita terus dapat bantu orang lain mengembangkan diri masing-masing. Saya bukan buat semua ini untuk diri saya semata-mata. 22. Ada juga yang saya usaha tapi tak dapat dan orang tak tahu. Apa yang saya dapat itu yang jadi masalah kononnya Syed Mokhtar sapu semua. Bangsa lain memegang pelbagai kepentingan dalam ekonomi, siapa pun tak kata apa. Ini masalah orang Melayu. Di kampung orang Melayu berpecah kerana politik, di bandar berpecah kerana ini (wang). 23. Saya percaya kalau rezeki itu Allah beri kepada saya ia bukan untuk saya tetapi untuk orang ramai juga. Orang tidak tahu banyak syarikat yang saya ada ini gagal dan tidak maju kepada saya tetapi orang tidak tahu. 24. Banyak orang percaya bahawa dia mesti ada RM10 juta atau RM20 juta dalam tangan baru hidup boleh selamat. Ini yang menyebabkan mereka hanyut daripada menolong orang lain. Mereka lebih takutkan diri sendiri. Mereka lupa bahawa kekayaan tidak boleh membantu selama-lamanya. 25. Orang kata saya takda duit tapi banyak hutang. Orang berniaga mana yang tak berhutang. Tapi mesti tahu bagaimana hendak meminjam dan membayarnya semula. Ada cara boleh kita buat. Tapi sebelum berhutang RM100 juta mesti sudah fikir bagaimana hendak membayarnya balik. Mesti ada tanggungjawab. Banyak orang mahu senang tapi tidak ramai yang mahu bertanggungjawab. 26. (perasaan setiap kali mendapat rezeki) . Saya ini kata orang Kedah, lebai kodok bukan lebai pondok. Tapi saya tahu hal-hal asas. Kalau mahu saya minta terus dari tuhan. Tuhan beri manusia akal dan fikiran. Kalau hendak pakai baju dan seluar biarlah padan dengan badan. 27. Kesenangan yang saya perolehi ini datang dengan tanggungjawab (bila pinjam bayar balik dan buat amal jariah). Kalau hendak dibandingkan dengan bangsa lain, perniagaan saya ini tidak ada apa. Tetapi walaupun sedikit tetapi yang sedikit itu ada berkatnya. 28. Saya suka kalau nikmat sedikit yang saya dapat itu orang lain boleh berkongsi sama. 29. Saya kadang-kadang kecewa dan sedih melihat anak orang alim yang sesetengahnya lupa diri setelah mendapat kekayaan. Saya pun sama seperti orang lain suka hendak ke luar negara tetapi kita tidak boleh lupa kubur kita dan asal usul kita. Di kampung kita mungkin ada jiran-jiran yang perlukan bantuan. 30. ......kalau tidak mungkin saya sudah ke Haatyai dan jadi nakal. Saya manusia yang banyak buat kesilapan. Tetapi saya insaf, beristighfar dan jalan lagi. Sejak awal saya ada kesedaran mahu mengekalkan hak kita sebagai orang Melayu. 31. Saya kata kepada diri sendiri kalau kerana itu saya terpaksa bersusah sedikit pun tidak mengapa. 32. Kekayaan ini tuhan beri kepada saya untuk saya menolong orang lain pula. Saya percaya kepada keberkatan rezeki. Hari ini kita tolong orang, esok lusa orang akan tolong kita pula dengan cara yang lain. 33. Kalaupun tidak sanggup tunggu 34 tahun seperti saya berilah sedikit masa untuk faham selok belok perniagaan, Insya Allah boleh maju. 34. Kita jangan cepat putus asa. Putus asa boleh tapi kena cepat-cepat kuatkan semula semangat untuk bangkit balik. Jangan jadikan agama hanya satu tempat untuk kita bergantung apabila kita susah. Tanggungjawab ibadah adalah tugas seharian. 35. Lifestyle ? Saya tidak ada lifestyle yang kena masuk kelab sana dan sini. Tapi tak semestinya saya tidak boleh turun ke kelab. Orang Melayu kalau hendak ke depan mesti ada cara hidup yang fleksibel, boleh naik dan turun. 36. Lifestyle ini sebenarnya satu penyakit. Saya biasa pakai Mercedes tapi sekarang saya pakai Proton Perdana untuk sokong kereta nasional. Kereta itu pun cukup untuk bawa saya ke mana-mana. 37. Tiada sebab kenapa orang Melayu tidak boleh maju. Ini saya berani perang dengan sesiapa pun. Orang Melayu boleh maju . Kalau saudara jadi wartawan saudara kena tanam semangat suatu hari nanti mahu ambil alih akhbar ini. Tidak ada sebab kenapa ia tidak boleh berlaku. 38. Kejayaan dan kelemahan orang Melayu bukan disebabkan oleh bangsa kita dan agama kita. Ia berkait dengan sikap dan cara kita berfikir. Gigih, tekun dan tidak mudah putus asa merupakan kunci kejayaan kita. Tapi perkara ini kurang wujud dalam cara orang Melayu berfikir. 39. Tuhan memberi peluang kepada siapa saja yang bekerja kuat. Apa yang ada pada saya ini hanya usaha. Kalau anak dangau macam saya boleh, tidak ada sebab orang lain terutama mereka yang dari pekan tidak boleh. 40. Kita tidak usahlah selalu mengulang-ulang perkara yang boleh memberikan kesan psikologi negatif kepada orang Melayu (kereta dan rumah besar). Kita kena kurangkan bercakap tentang kereta besar dan rumah besar . Sesiapa pun mahu pakai kereta mewah tapi bukan itu matlamatnya. 41. Orang Melayu sebenarnya kena membantu diri sendiri, kena bekerja keras dan fokus. 42. Sikap merendah diri perlu sentiasa ada dalam diri seseorang walau setinggi mana pun kejayaan dicapai. 43. Apa yang saya buat ini (kerja-kerja sosial) semuanya bermula daripada didikan orang tua saya sendiri. 44. Saya sendiri berhutang sambil berniaga dan buat sumbangan amal jariah. Saya tak mahu tunggu hutang habis baru hendak buat semua ini. Saya takut kalau hutang habis saya pun mati dan apa pun tak sempat saya buat. 45. Saya biasa saja. Hidup saya tidak berubah, dari dulu beginilah. Saya terima apa saja nikmat yang diberikan oleh Allah. Tidak ada segelas air, ada setengah gelas pun saya bersyukur. 46. Kalau kerana sedikit bantuan itu mereka lulus peperiksaan dan hidup mereka menjadi lebih baik, saya sudah gembira. Saya tidak boleh buat banyak. Alhamdulillah, lebih baik buat sedikit daripada tidak buat langsung. 47. Saya tiada minat untuk beli kapal layar atau kapal terbang. Saya fikir kalau saya beli sesuatu biarlah orang ramai boleh pakai. Saya suka kalau saya beli sesuatu yang mahal, biarlah orang ramai boleh pakai. 48. Saya gembira dapat membantu. Saya mahu orang lain merasai (kesenangan) apa yang saya pernah rasa. Saya tahu bagaimana perasaanya. Saya kata kepada diri saya, apa yang saya dapat saya mesti beri orang lain merasainya sama. Jangan beri kurang, lebih tak mengapa. Itu yang membuat hati saya seronok. 49. Saya rasa saya ingin menyumbang lebih daripada ini. Saya kata kepada kawan-kawan ini baru warm-up saja; kita belum berjalan lagi. 50. Saya rasa kita terlalu banyak ketinggalan. Kepada anak-anak ibu; " Harta benda dan anak pinak itu ialah perhiasan di dunia; dan amal-amal soleh yang kekal faedahnya itu lebih baik pada sisi Tuhanmu sebagai pahala balasan, dan lebih baik sebagai asas yang memberi harapan" (Surah Al-Kahfi: Ayat 46)

1. Berkahwin tidak bermakna anda tidak akan keseorangan lagi. "Saya dan suami baru sahaja mengikuti kaunseling. Tiada apa-apa yang drastik cuma kami dapat rasakan bahawa kami semakin berjauhan dari segi emosi dan fizikal. Jiwa semakin terasa keseorangan. Nasib baik kami berdua cepat sedar dan sanggup mendapatkan bantuan daripada mengambil tindakan yang bertentangan." 2. Berkahwin tidak bermakna anda akan berasa menyintai atau dicintai setiap hari. "Kebahagiaan dalam perkahwinan tidak berlaku sekelip mata kerana masalah tentu akan timbul. Ada masalah besar dan ada yang kecil. Kadangkala anda akan merasakan diri sudah tidak dicintai." Amat penting bagi masing-masing mengucapkan perasaan cinta dan mencintai. 3. Anda masih perlu menghangatkan suasana. "Kami suami isteri mempunyai kerjaya yang sangat sibuk dan jarang dapat meluangkan masa bersama. Untuk mengelakkan perasaan seperti teman sebilik sahaja, kami cuba terapkan kebiasaan untuk memeluk antara satu sama lain dan bercerita setiap malam sebelum melelapkan mata." 4. Perkahwinan adalah sesuatu yang menyeronokkan. "Saya dan isteri amat menyenangi kehadiran masing-masing. Kami gemar bergelak ketawa bersama, bergurau dan mengusik. Setiap hari ada sahaja SMS yang dihantar... kadang kala lawak jenaka dan ada juga mesej berunsur seks nakal." 5. Lazimnya salah seorang akan lebih banyak berkorban. "Mana ada yang seratus peratus adil pembahagiannya. Selalunya isteri akan lebih banyak berkorban terutamanya dari segi kerjaya. Kadang-kala ada yang terpaksa melepaskan kenaikan pangkat kerana tidak ingin rumahtangga kucar-kacir." 6. Pasangan anda akan berubah mengikut masa. Anda harus menerima kenyataan bahawa masing-masing akan berubah mengikut masa. Kadang-kalanya dari segi perangai, rupa paras , bentuk badan dan hobi. Tiada orang yang akan kekal sama seperti mana mula-mula berkenalan dahulu. 7. Anda tidak semestinya akan bersetuju dalam semua perkara. Suami akan tetap mahu menggunakan wang bonus untuk membesarkan garaj manakala isteri inginkan sofa baru. Terimalah hakikat bahawa masing-masing ada keinginan yang berbeza. Yang penting tolak ansur-mungkin bonus tahun ini mengikut kehendak isteri manakala bonus tahun depan untuk suami pula. 8. Semakin lama berkahwin semakin bahagia. Pasangan yang memahami kehendak masing-masing dan mengamalkan tolak ansur dalam kebanyakan perkara sepanjang mereka berkahwin, lazimnya akan berjaya melawan badai atau apa-apa masalah. Mereka inilah yang dapat menikmati kemanisan berumahtangga. Sememangnya pasangan ini adalah "soulmate" masing-masing. 9. Hubungan seks ada turun naiknya. Kadang kala sangat berkesan dan ada kalanya tidak begitu memberansangkan. Masing-masing seharusnya menerima bahawa ianya bergantung kepada "mood" dan keadaan sekeliling. 10. Perasaan Ego yang berlebihan adalah amat berbahaya. Apabila perselisihan terjadi, masing-masing menjadi begitu sensitif dan mementingkan ego. Jika terlampau mengikut ego, anda mungkin akan memanjangkan masalah yang kecil. Elakkan daripada menyimpan perasaan marah terlalu lama kerana pasangan anda mungkin akan berubah hati. Sanggupkah anda?

Salam semua.. Minta maaf sebab dah lama tidak mengisi kat blog kami ini.Sekarang aku tengah berkursus di TMTC KL manakala isteriku sedang sarat mengandung.Harap kamu semua faham dengan keadaan kami.Apapun ulang tahun perkahwinan kami ini merupakan yang paling indah dalam kehidupan kami sekeluarga.Apapun terima kasih atas sokongan dan doa kamu semua diatas kebahagian kami sekeluarga.Wassalam..

;;
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...